1.
Peranan Anggaran Dalam Perencanaan dan Pengendalian
Ada beberapa pendapat
tentang pengertian aggaran yaitu: Menurut Hansen &Mowen “Anggaran merupakan
alat untuk perencanaan yang menyatakan pendapatan dan biaya untuk periode satu
tahun dan berfungsi sebagai alat pengawasan bagi pihak manajemen untuk mengadakan
penilaian hasil-hasil yang telah dicapai”.Anggaran adalah pembuatan rencana
tindakan yang dinyatakan dalam istilah keuangan.
Anggaran memainkan
suatu peranan penting dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan.
Anggaran juga berfungsi untuk memperbaiki komunikasi dan koordinasi, suatu
peranan yang menjadi semakin penting, seiring dengan berkembangnya ukuran
perusahaan.
Fungsi
anggaran
Hasil akhir proses perencanaan
Cetak biru perusahaan untuk bertindak
Alat komunikasi internal yang menghubungkan
beragam departemen
Standar terhadap hasil operasi yang
dapat dibandingkan
Sebagai alat pengendalian
Memotivasi manajemen untuk bertindak
konsisten
Sistem
anggaran memberikan beberapa keuntungan bagi organisasi :
a.
Memaksa manajer
untuk membuat rencana
b.
Memberikan
informasi sumber daya yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
c.
Sebagai standar
bagi evaluasi kinerja
d.
Meningkatkan
komunikasi dan koordinasi
Tiga tahapan
penyusunan anggaran
-
Penetapan tujuan
-
Implementasi
-
Pengendalian dan
evaluasi kinerja
Pembuatan
Anggaran:
a.
Pengarahan dan
pengkoordinasian
b.
Anggran induk
c.
Pembuatan
anggaran operasi
d.
Pembuatan
anggaran keuangan
Mempersiapkan Anggaran Induk
Anggaran induk adalah
rencana keuangan komprehensif bagi
organisasi secara keseluruhan.biasanya anggaran induk adalah satu tahun,sesuai
dengan tahun fiscal perusahaan.anggaran induk dapat dibagi ke dalam anggaran
operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional (operational budget),
yaitu mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan:
penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi.sedangkan Anggaran keuangan
(financial budget), merinci aliran masuk dan keluar kas serta posisi keuangan
secara umum.
Anggaran yang tersisa
dalam anggaran induk adalah anggran keuangan. Anggaran keuangan meliputi
anggaran kas, anggaran pengeluaran untuk barang modal, dan laporan neraca yang
dianggarkan. Anggaran kas hanyalah saldo awal dalam akun kas, plus penerimaan
yang diantisipasi, minus pengeluaran yang diantisipasi, plus atau minus
pinjaman yang diperlukan. Neraca yang dianggarkan menyajikan saldo akhir
aktiva, kewajiban, dan akun modal jika rencana yang dianggarkan berjalan sesuai
rencana.
Menggunakan anggaran untuk evaluasi kerja
Anggaran yang memungkinkan
suatu perusahaan untuk menghiyunh perkirstatis tergantung pada tingkat aktivitas tertentu maka anggaran statis ini
tidak terlalu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja. dan anggaran fleksibel
adalah anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan untuk menghitung perkiraan
biaya dalam suatu tingkat aktivitas. Suatu sistem anggaran mengalami kesuksesan
tergantung pada seberapa serius faktor manusia dipertimbangkan. Guna
menghindari perilaku disfungsional, organisasi seharusnya menghindari anggaran yang
terlalu menekan sebagai mekanisme pengendalian. Area kinerja lain seharusnya
dievaluasi sebagai tambahan atas anggaran.
Anggaran dapat
diperbaiki sebagai ukuran kinerja, ngan menggunakan anggaran parsitipatif dan
insentif non-uang lainnya, menyediakan umpan balik kinerja secara sering,
menggunakan anggaran fleksibel, memastikan bahwa tujuan anggaran mencerminkan
realita, dan membebankan tanggung jawab pada manajer hanya atas biaya-biaya
yang dapat dikendalikan oleh mereka.
Anggaran Berdasarkan Aktivitas
Anggaran berdasarkan
aktivitas mengidentifikasi aktivitas, permintaan akan output aktivitas, dan
biaya sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung output aktivitas yang
diminta. Perbedaan prinsip dalam pendekatan berdasarkan aktivitas adalah daftar
terinci atas aktivitas perkiraan biayanya dalam kategori overhead, penjualan,
dan administrasi. Anggaran berdasarkan aktivitas memiliki potensi untuk lebih
akurat daripada anggaran tradisional karena berfokus pada ukuran output tiap
aktivitas, dan kemudian memungkinkan seorang manajer untuk memahami perilaku
biaya dengan tingkat yang jauh lebih rinci.
Anggaran fleksibel
aktivitas (activity flexible budgeting), adalah prediksi berapa biaya aktivitas
nantinya jika terdapat perubahan pada output aktivitas. Analisis varians dalam
suatu kerangka kerja aktivitas memungkinkan perbaikan dalam pelaporan kinerja
anggaran tradisional. Hal ini juga meningkatkan kemampuan untuk mengelola
aktivitas. Anggaran fleksibel aktivitas juga lebih akurat karena menggunakan
rumusan biaya yang tergantung pada ukuran output tiap aktivitas.
2.
Jenis- Jenis Anggaran
Untuk memudahkan dalam penyusunan anggaran maka
anggaran perlu dikelompokkan. Pengelompokkan anggaran dibagi dalam beberapa
jenis (Nafarin,2007:31-35) , yaitu:
1) Menurut
dasar penyusunan , anggaran terdiri dari :
a. Anggaran
variabel , yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kepastian tertentu
dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda
b. Anggaran
tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kepastian tertentu
disebut juga anggaran stasis
2) Memuat
cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran
periodik adalah anggaran yang disusun untuk suatu periode tertentu. Umumnya
periode satu tahun, yang disusun setiap akhir periode
b. Anggaran
kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah
dibuat
3) Menurut
jangka waktu, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran
jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu
paling lama sampai satu tahun
b. Anggaran
jangka panjang (anggaran strategi) adalah anggaran yang dibuat untuk jangka
waktu lebih dari satu tahun
4) Menurut
bidangnya, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran
operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi.
b. Anggaran
keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan
terdiriri dari :
-
Anggaran kas
-
Anggaran piutang
-
Anggaran persediaan
-
Anggaran utang
-
Anggaran neraca
5) Menurut
kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran
komprehensif merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun
secara lengkap
b. Anggaran
parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran hanya
menyusun bagian bagian tertentu saja
6) Menurut
fungsinya, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran
apropriasi (appropriation budget) adalah anggaran yang dibentuk untuk tujuan
tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain
b. Anggaran
kinerja (performance budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi
kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan) yang dikeluarkan oleh
masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.
3.
Jenis Informasi yang Dibutuhkan untuk Membuat
Anggaran
Menurut Mulyadi (1993 : 438), anggaran
disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan
ke kondisi tertentu yang diperhitungkan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan
jalannya kondisi perusahaan. TAnpa anggaran, dalam jangka pendek perusahaan
akan berjalan tanpa arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali
(at any cost).
Lebih jelas lagi Munandar (2001 : 1),
mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai berikut :
“Suatu rencana yang disusun secara sistematis
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan
datang.”
Dari
pengertian tersebut, anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :
1.
Rencana
Yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang
aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan dating.
2.
Meliputi
Yaitu mencakup semua jegiatan yang akan
dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
3.
Dinyatakan
dalam unit moneter
Yaitu unit (kesatuan) yangdapat diterapkan
pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang
berlaku di Indonesia adalah unit “rupiah”.
4.
Jangka waktu
tertentu yang akan dating
Yaitu menunjukkkan bahwa anggaran berlaku
untuk massa yang akan dating. Ini berarti Apa yang dimuat di dalam anggaran
adalah taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan
dilakukan dimasa yang akan dating.
Dari
pengertian anggaran yang telah diutarakan di atas dapatlah diketahui bahwa
anggaran merupakan hasil kerja (out put) terutama berupa taksiran-taksiran yang
akan dilaksanakan di waktu yang akan dating. Karena suatu anggaran merupakan
hasil kerja (out put), maka anggaran dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang
disusun secara teratur dan sistematis. Secara lebih terperinci Munandar ( 2001
: 16) menjelaskan proses kegiatan yang tercakup dalam anggaran sebagai berikut
:
1.
Pengumpulan
data dan informasi yang diperlukan untuk menyususn anggaran.
2.
Pengelolaan
dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan
taksiran-takisiran dalam rangka menyusun anggaran.
3.
Menyusun
anggaran serta meyajikannya secara teratur dan sistematis .
4.
Pengkoordinasian
pelaksanaan anggaran.
5.
Pengumpulan
data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja.
6.
Pengolahan dan
penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh
kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian terhadap kerja yang
telah dilaksanakan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan
Anggaran
Untuk bisa
melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai data, informasi
dan pengalaman yang merupakan factor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
menyusun anggaran.
Menurut
Munandar (2001 : 11) faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran yaitu
:
1.
Faktor-faktor
Intern
Yaitu data,
informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri,
Faktor-faktor tersebut antara lain :
a.
Penjualan
tahun-tahun yang lalu
b.
Kebijaksanaan
perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang
yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagianya.
c.
Kapasitas
produksi yang dimiliki perusahaan.
d.
Tenaga kerja
yangn dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (Kuantutatif) maupun keterampilan dan
keahliannya (Kualitatif).
e.
Fasilitas-fasilitas
lain yang dimiliki perusahaan.
Faktor-faktor
intern ini masih dapat mengukur dan menyesuaikan dengan apa yang diinginkan
untuk masa yang akan datang.
2.
Faktor-faktor
Ekstern
Yaitu data,
informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan perusahaan.
Faktor-faktor
tersebut antara lain adalah :
a)
Keadaan
persaingan.
b)
Tingkat
pertumbuhan penduduk
c)
Tingkat
penghasilan masyarakat.
d)
Berbagai
kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun
keamanan.
e)
Keadaan
perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.
Faktor-faktor
ekstern ini tidak mampu untuk mengatur dan menyelesaikan sesuai dengan apa yang
diinginkan dalam periode anggaran yang akan datang.
Keterbatasan dan Syarat-syarat Anggaran
Walaupun
terdpat manfaat yang diperoleh dengan penyusunan anggaran, tetapi masih terdpat
keterbatasan-keterbatasan anggaran. Menurut Supriyono (1996 : 180),
keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Anggaran
didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang akan datang,
ketepatan dari estimasisanagta tergantung kepada pengalaman dan kemampuan dari
estimator atau proyektor, ketidaktepatan anggaran berakibat tidak dapat dipakai
sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan baik.
2.
Anggaran harus
selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi. Anggaran disusun atas
dasar kondisi dan asumsi tertentu, oleh karena itu perubahan kondisi dan asumsi
yang mendasari penyusunan anggaran mengharuskan adanya revisi anggaran agar
anggaran tersebut dapat digunakan sebagai ala pengendalian. Perubahan kondisi
dan asumsi misalnya dapat berupa : laju inflasi atau kebijakan pemerintah
dibidang ekonomi.
3.
Anggaran dapat
dipakai sebagi alat pengendalian biaya hanya apabila semua pihak, terutama
manajer-manajer perusahaan, secara terus menerus secara terkoordinir berusaha
dan bertanggung jawab atas tercapainya tujuan yang telah ditentukan di dalam
anggaran.
4.
Semua pihak di
dalam perusahaan perlu menyadari bahwa anggaran adalah alat untuk mengendalikan
biaya, akan tetapi tidak dapat menggantikan fungsi manajemen dan “judgement”
manajemen masih diperlukan atas dasar pengetahuan dan pengalamannya.
Karena anggaran dapat dimanfaatkan sebaik
mungkin, maka anggaran yang baik harus memenuhi persyaratan, menurut Supriyono
(1996 : 19) syarat-syarat tersebut adalah :
1.
Adanya
organisasi perusahaan yang sehat, yaitu organisasi yang membagi tugas dengan
jelas dan menentukan garis wewenang dan bertanggung jawab yang jelas.
2.
Adanya sistem
yang memadai, yaitu uang meliputi :
a)
Penggolongan
rekening yang sama antara anggaran dengan realisasinya sehingga dapat
dibandingkan dan dihitung penyimpangannya.
b)
Pencatatan
akuntansi dapat memberikan informasi mengenai realisasi anggaran.
c)
Laporan
didasarkan pada akuntansi pertanggungjawaban.
3.
Adanya
dukungan para pelaksana, karena anggaran dapat menjadi pengendalian yang baik
jika ada dukungan dari para pelaksana dari tingkat atas mapun tingkat bawah.
4.
Dimensi Perilaku Dalam Anggaran
Anggaran mempunyai dampak yang besar terhadap perilaku
manusia. Anggaran memberikan informasi kepada manusia mengenai apa yang
diharapkan dan kapan harus dilaksanakan. Anggaran memberikan batas mengenai apa
yang boleh dibeli dan seberapa banyak boleh dibeli, anggaranpun dapat membatasi
ruang gerak manusia.
Penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan pendekatan top-down
dan atau bottom-up. Anggaran yang ditetapkan sepihak oleh atasan (top-down
approach) akan membawa konsekuensi yang berbeda kalau anggaran disusun atas
dasar partisipasi. Menurut Anthony dan Govindarajan, 1992 ( dalam Fahrianta dan
Ghozali, 2002) pendekatan top-down bisa menimbulkan perilaku disfungsional,
Sedangkan pendekatan bottom-up atau partisipasi memungkinkan terjadinya
negosiasi di antara para manajer untuk mencapai tujuan organisasi.
Partisipasi manajer menengah dan bawah dalam penyusunan
anggaran akan mengurangi ketimpangan informasi dalam organisasi, serta dapat
menimbulkan komitmen yang lebih besar kepada para manajer untuk melaksanakan
dan memenuhi anggaran, sehinggan akan meningkatkan kinerja manajerial. Akuntan
manajemen (akuntan internal) sangat berkepentingan terhadap proses penyusunan
anggaran. Akuntan manajemen merupakan pihak yang menyediakan informasi untuk
penyusunan anggaran.
Akuntan manajemen juga nantinya akan menggunakan informasi
dari anggaran yang dibuat untuk kepentingan evaluasi kinerja atas dasar
anggaran tersebut. Bila si akuntan manajemen juga ditunjuk membawahi departemen
anggaran, mereka yang akan mengumpulkan anggaran dari unit-unit dan
menggabungkan setiap unit setelah terlebih dahulu melalukan proses pengecekan
pertama. Oleh karenanya, akuntan manajemen harus memahami aspek keperilakuan
dalam proses penyusunan anggaran agar tercipta anggaran yang tidak merugikan
perusahaan. Konsekuensi yang bersifat disfungsional dapat terjadi dalam proses
penyusunan anggaran ini, seperti distrubt, resistance, internal
conflik, dan perilaku lainnya (Ikhsan dan Ishak, 2005:163-167). Perilaku
disfungsional adalah perilaku individu yang pada dasarnya bertentangan dengan
tujuan organisasi.
0 Komentar