 |
| Kemerdekaan Indonesia (Sumber: photo/unsplash/@anshorihasyir) |
Setelah Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, ternyata bangsa Indonesia harus menghadapi banyak tantangan baik eksternal maupun dari internal itu sendiri.
Tantangan eksternal pertama datang dari pihak Jepang yang secara formal sudah menyerah kepada sekutu, tetapi Jepang tidak rela menyerahkan kekuasaan serta senjatanya kepada Indonesia. Terjadilah pergolakan perjuangan Indonesia melawan Jepang di beberapa wilayah Indonesia, misalnya di Semarang. Jepang mendapat perintah rahasia dari pihak sekutu agar tidak melakukan perubahan status quo di Indonesia. Artinya Indonesia dipertahankan sebagai daerah jajahan.
Tantangan kedua datang dari pihak tentara Sekutu dan Belanda, beberapa saat setelah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Sekutu mendaratkan tentaranya di Surabaya. Tentara sekutu yang diwakili Inggris ini antara lain diberi tugas untuk menjaga kemanan di Indonesia. Ternyata tentara sekutu diboncengi tentara Belanda yang pada saat kalah perang dengan Jepang mengungsi ke Australia. Belanda yang membonceng Sekutu dikoordinasi oleh Van Mook dan menamakan dirinya NICA (Nederlands Indies Civil Administration). Berdasarkan perjanjian Postdam tahun 1945 Belanda merasa berhak untuk berkuasa kembali di wilayah bekas jajahannya.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut Belanda melancarkan agresi terhadap bangsa dan negara Indonesia, Agresi I dilakukan pada tanggal 21 Juli 1947 dan Agresi II pada tanggal 19 Desember 1948. Tantangan Internal berasal dari PKI Muso di Madiun pada tanggal 19 September 1948. Ketika bangsa Indonesia sedang berkonsentrasi melawan Belanda, PKI menikam dari belakang.
Pemberotakan PKI ini bertujuan mendirikan negara komunis di Indonesia dengan memproklamasikan berdirinya Republik Soviet Indonesia. Untuk menghadapi segala tantangan tersebut, baik eksternal maupun internal, bangsa Indonesia harus mati-matian mempertahankan kemerdekaan serta Negara Pancasila yang telah diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
0 Komentar