Pengertian
Rekrutmen
Setiap organisasi,
terlepas dari ukuran, produk, maupun jasa yang dihasilkannya, harus merekrut
pelamar kerja untuk mengisi ebuah posisi. Pengisian kekosongan di dalam sebuah
organisasi disebabkan oleh pertumbuhan, perubahan struktur dan fungsi, ataupun
putaran karyawanya. Hal tersebut memerlukan pencarian orang-orang yang dapat
memenuhi persyaratan posisi yang kosong. Sumber karyawandapat berasal dari
sumber internal maupun eksternal. Bentuk pekerjaan yang harus diisi serta
berbagai kebijakan dan praktik organisasi akan menentukan yang mana dari sumber
tadi yang paling tepat untuk mengisi posisi yang lowong. Sebab itu, salah satu
aspek keputusan seleksi adalah pengambilan keputusan dimana akan merekrut.
Sebelum perusahaan
dapat menyeleksi dan mengangkat pelamar yang mempunyai kualifikasi terbaik,
terlebih dahulu harus direkrut orang-orang untuk pekerjaan yang tersedia.
Prosedur seleksi karyawan yang efektif tergantung pada efektivitas proses
rekrutmen. Kandidat- kandidat yang menonjol tidak akan dapat diseleksi manakala
mereka tidak termasuk dalam kumpulan pelamar.
Rekrutmen merupakan
proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam
dan oleh perusahaan. Rekrutmen merupakan komunikasi dua arah. Para pelamar
menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apa rasanya bekerja di dalam
sebuah organisasi. Sedangkan organisasi sangat menginginkan informasi yang
akurat tentang pelamar tersebut jika kelak mereka menjadi karyawan.
Sistem atau Teknik Rekrutmen Tenaga Kerja Di
Perusahaan Swasta
Teknik-teknik rekrutmen baik disektor publik
maupun swasta, dapat dilakukan melalui cara disentralisasikan atau
didesentralisasikan, tergantung kepada keaadan (besarnya) organisasi, kebutuhan
dan jumlah calon pekerja yanh hendak direkrut (Gomes.2003:111).
1. Teknik rekrutmen yang disentralisasikan
Jika rekrutmen disentralisasikan, instansi
yang mengelola sumber daya manusia itu bertanggung jawab untuk meminta dari
para manger akan perkiraan-perkiraan periodik mengenai jumlah dan tipe
pekerja-pekerja baru yang dibutuhkan diwaktu akan datang. Instansi manajemen
sumber daya manusia tingkat pusat akan mengeluarkan pengumuman perihal lowongan
kerja yang tersedia untuk memenuhi peraturan perundangan Affimartive Action
yang menghendaki perwakilan proporsional maka setiap pengumuman pekerjaan harus
memasukkan informasi seperti:
- jenis
pekerja, klasifikasi, dan besarnya gaji
- lokasi
tugas (unit geografis dan organisasi)
- gambaran
dari kewajiban-kewajiban kerja.
- Kualifikasi
minimal
- Tanggal
mulai kerja
- Prosedur-prosedur
pelamaran,
- Tanggal
penutup bagi
- Teknik
rekrutmen yang didesentralisasikan
2. Teknik rekrutmen yang didesentralisasikan
terjadi di instansi-instansi yang relatif kecil, kebutuhan-kebutuhan rekrutmen
terbatas, dan dalam mana setiap instansi memperkejakan berbagai tipe pekerja.
Rekrutmen dengan cara ini selalu dipakai untuk posisi khas professional,
ilmiah, atau administratif bagi suatu instansi tertentu. Instansi-instansi
secara sendiri-sendiri biasanya lebih memilih rekrutmen yang
didesentralisasikan karena mereka akan secara langsung mengendalikan proses
rekrutmennya.
Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen dapat dilakukan dengan
menggunakan dua pendekatan, yaitu:
a. Teori rekrutmen “pencarian” (prospecting
theory of recruitment)
Menurut teori ini rekrutmen dapat dilakukan
sebagai sebuah proses satu arah (one-way process) yang dilakukan perusahaan
untuk mencari calon karyawan.
b. Teori rekrutmen “pasangan” (mating
theory of recruitment)
Teori ini mengemukakan bahwa calon karyawan
maupun manejer sama-sama mencari organisasi, sebagaimana organisasi mencari
mereka.
Agar pencarian organisasi dan pelamar dapat
bertemu, terdapat tiga kondisi yang harus terpenuhi yaitu:
- Adanya
sebuah media komunikasi.
- Adanya
kecocokan dari pelamar antara karakteristik pribadinya dengan persyaratan
kerja organisasi.
- Adanya
motovasi untuk melamar.
Sebelum melakukan rekrutmen, perlu dilakukan
sistem perencanaan sumber daya manusia yang meilupti perkiraan, permintaan dan
suplai karyawan atau tenaga di suatu organisasi. Kegiatan perencanaan sumber
daya manusia terdiri dari empat kegiatan, yaitu:
a) Inventarisasi persediaan sumber daya
manusia
Yaitu menelaah dan menilai sumber daya
manusia yang ada atau yang tersedia saat ini (tentang jumlahnya, kemampuan,
keterampilan dan potensi pengembangannya) serta menganalisa penggunaan sumber
daya manusia.
b) Perkiraan (peramalan) sumber daya manusia
Melakukan prediksi atau taksiran kebutuhan
(permintaan) dan tawaran (suplay) sumber daya manusia di waktu yang akan
datang, baik jumlah (kuantitas) maupun kualitasnya.
c) Penyusunan rencana sumber daya manusia
Memadukan kebutuhan (permintaan) dengan
penawaran (suplay) sumber daya manusia melalui rekrutmen (penarikan), seleksi,
pelatihan, penempatan, pemindahan, promosi dan pengembangan.
d) Monitoring dan evaluasi
Untuk memberikan umpan balik terhadap
pencapaian tujuan sasaran perencanaan sumber daya manusia, perlu disusun
rencana monitoring dan evaluasi serta indikator monitoring dan evaluasi tersebut.
0 Komentar